Tuesday, August 26, 2014

Fungsi Akuntan dengan banyaknya Software Akuntansi

Apa Fungsi Akuntan di Tengah Maraknya Software Akuntansi?

Saat ini, software akuntansi—dari berbagai vendor dengan beragam spesifikasi dan fitur—telah tersedia. Bukan hanya akuntansi keuangan, software akuntansi manajemen (costing, budgeting, dlsb) bahkan hingga pajak juga sudah ada softwarenya. Kalau mau yang terintegrasi bisa membeli software yang kelas MRP/ERP.

Lalu, apa fungsi akuntan di tengah maraknya software akuntansi, keuangan dan pajak?
“Tidak perlu akuntan, tinggal beli software,” kata dagang software.
Saya tidak mau bilang itu salah, karena sampai pada skala perusahaan tertentu—terutama perusahaan perorangan dengan skala kecil—pernyataan itu ada benarnya. Cukup hanya dengan mempekerjakan pegawai ‘data entry’ yang tahu debit-dan-kredit. Sedangkan proses penyusunan laporan keuangan telah ditangani oleh software.

Ini realitas yang harus disadari oleh semua akuntan dan calon akuntan.

Itu sebabnya, 3 sepupu saya—yang kebetulan lulusan Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi—sangat sering saya wanti-wanti, sejak mereka masih kuliah, agar tidak berpuas diri hanya dengan menghafal teknik debit-kredit dan membuat laporan keuangan. Karena cepat atau lambat fungsi itu akan terambil alih oleh lulusan SMA/SMK dan software akuntansi.

Harus saya tegaskan bahwa, sesungguhnya, fungsi utama seorang akuntan bukanlah menjurnal atau menyusun laporan keuangan. Fungsi itu seharusnya dilaksanakan oleh seorang clerk (atau bookkeeper untuk perusahaan kecil menengah) tentunya masih dengan pengawasan seorang akuntan.

Namun entah mengapa, banyak akuntan yang masih saja ikut menangani pekerjaan-pekerjaan seperti itu. Saya menduga, ada 2 faktor penyebab:
•    Pertama, skill akuntan pemula memang belum memungkinkan untuk menangani pekerjaan di luar urusan menjurnal dan menyusun laporan keuangan. Ini tidak bisa dihindari, karena untuk mampu menjalankan fungsi-fungsi yang lebih lanjut (advance), siapapun butuh proses pembelajaran yang kadang memakan waktu cukup lama.
•    Kedua, masih terbatasnya ruang (baca: lapangan pekerjaan) yang memungkinkan seorang akuntan bisa menjalankan fungsi di luar menjurnal dan menyusun laporan keuangan. Ini yang memperihatinkan; sudah lulus sarjana akuntansi sejak puluhan tahun lalu namun masih—terpaksa—harus menjalankan fungsi-fungsi clerical.

Ke depannya, para akuntan—terutama yang sudah melewati masa-masa awal—sudah harus mulai memperlebar pandangannya ke wilayah-wilayah di luar urusan menjurnal dan membuat laporan keuangan.
Bagaimanapun juga—suka tak suka—harus disadari, bahwa automatisasi selalu lebih cost-effective dibandingkan manual, dan tugas itu telah dilaksanakan oleh software akuntansi secara efektif—dengan pengawasan seorang akuntan yang relatif minimal

Nah, jika fungsi clerial—seperti menjurnal dan menyusun laporan keuangan—telah diambil oleh software akuntansi, lalu fungsi apa yang dijalankan oleh seorang akuntan?
Berikut ini adalah fungsi-fungsi utama akuntan yang sampai saat ini belum bisa diambil-alih oleh software akuntansi (sekedar pengingat):

1. Fungsi Validasi
Fungsi utama Akuntan yang tak bisa dan takkan pernagh bisa diambil-alih oleh software akuntansi adalah proses validasi transaksi.
Misalnya: Ketika seorang AP Clerk melakukan input pembayaran (payment) atas Nota Tagihan#500 dari PT. ABC senilai Rp 20 juta, software akuntansi akan langsung mengurangi Utang atau Accounts Payable (AP) PT. ABC sekaligus mengurangi saldo Kas sebesar Rp 20 juta, secara otomatis. Namun software tidak tahu apakah payment itu valid atau tidak. Asal sudah diinput, maka software mangasumsikan itu telah melalui proses validasi.
Di sinilah fungsi Akuntan (AP Accountant dalam contoh ini) dibutuhkan, yakni melakukan validasi, yakni memeriksa kelengkapan bukti pendukung (Nota Tagihan, Resi Penerimaan Barang yang telah ditandatangani oleh petugas yang berwenang, tembusan Purchase Order yang telah diotorisasi) dan membandingkan angka AP pada sistem dengan yang tertera dalam nota tagihan dan dokumen pendukung, sebelum pembayaran dijalankan.

2. Fungsi Analisa
Fungsi analisa, setidaknya sampai saat ini, belum bisa dilakukan oleh software akuntansi. Dalam siklus proses akuntansi, pekerjaan yang melibatkan aktivitas analisa ada di 2 titik, yaitu:
Sebelum masuk ke dalam system (software akuntansi) – Analisa dilakukan terhadap nota dan bukti pendukung lain sebelum diinput ke dalam system (software), untuk menentukan akun yang sesuai. Fungsi ini harus dilakukan oleh seseorang—tidak oleh seorang akuntan, melainkan oleh clerk atau data entry staff yang melakukan input transaksi. Melakukan penghitungan fisik barang keluar/masuk lalu membandingkannya dengan jumlah yang tertera di nota—sebelum input dilakukan—tergolong proses analisa yang tidak bisa dilakukan oleh software. Namun tidak harus dilakukan oleh akuntan, cukup oleh pegawai pengiriman dan receiving.

Setelah masuk ke dalam system (software akuntansi) – Di wilayah inilah fungsi akuntan diperlukan, yakni memastikan semua transaksi telah diinput ke dalam akun yang sesuai dengan nilai nominal yang benar. Fungsi ini tidak dilakukan setiap kali ada transaksi, melainkan terjadwal secara berkala—disebut dengan proses “ledger detail review’—entah itu secara harian, mingguan atau bulanan. Namun harus dilakukan sebelum tanggal tutup buku, lebih sering labih bagus.

3. Fungsi Rekonsiliasi
Selain validasi dan analisa, seorang akuntan juga dituntut untuk merekonsiliasi semua akun yang ada.
Jika di kampus hanya diajari cara merekonsiliasi Kas, dalam pekerjaan yang sesungguhnya semua akun harus direkonsiliasi—mulai dari Kas, Piutang, Deposit, Persediaan, Surat Berharga, Aktiva Tetap, Pajak Tangguhan, Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi, Kredit Pajak (Lebih bayar dan Faktur Pajak Masukan), Utang Lancar, Utang Jangka Panjang, Modal, Ekuitas, Pendapatan, Biaya, hingga Laba Ditahan, PPh (semua pasal), PPN, PPNBM (jika ada). Semuanya harus direkonsiliasi.

Kapan rekonsiliasi akun dilakukan?
Ada 2 event saat mana rekonsiliasi akun dilakukan:
(a) Reguler – Secara rutin dan terjadwal akun-akun direkonsiliasi, setidak-tidaknya sekali sebelum tutup buku. Misalnya:
•    Akun Kas Kecil direkonsiliasi setiap akhir jam kerja;
•    Kas Bank direkonsiliasi sebulan sekali (menjelang tutup buku);
•    Piutang direkonsiliasi setiap minggu;
•    Deposit direkonsiliasi setiap minggu;
•    Persediaan direkonsiliasi sebulan sekali (menjelang tutup buku)
•    Aktiva Tetap dan Akumulasi Penyusutan direkonsiliasi sebulan sekali (menjelang tutup buku)
•    Kredit Pajak direkonsiliasi sekali sebulan (menjelang pembayaran dan pelaporan)
•    Utang Dagang direkonsiliasi setiap minggu (menjelang jadwal payment)
•    Utang Pajak (PPN dan PPh) sekali sebulan (menjelang pelaporan)
•    Dan seterusnya hingga ke pendapatan dan biaya

Catatan: Fungsi rekonsiliasi rutin dan terjadwal kerap dimandatkan kepada clerk (data entry) atau bookkeeper. Ini dibolehkan sepanjang akuntan masih tetap harus mengawasi dan mengotorisasi rekonsiliasi yang dilakukan—karena bagaimanapun ini menyangkut masalah “pemisahan fungsi” dalam upaya menjaga fungsi internal control tetap berfungsi efektif.

(b) Insidentil – Disamping secara rutin dan terjadwa, rekonsiliasi akun juga dilakukan setiap saat diperlukan. Misalnya: hasil validasi dan analisa menunjukkan indikasi ketidakwajaran pada suatu akun. Dalam kondisi seperti ini seorang akuntan harus melakukan pemeriksaan/investigasi. Hasil investigasi biasanya akan berbuntut pada rekonsiliasi. Tindakan rekonsiliasi semacam ini hanya boleh dilakukan oleh seorang akuntan dengan persetujuan seorang controller atau CFO.

Semua akun harus direkonsiliasi untuk memastikan semua transaksi telah diukur, diakui, dan dilaporkan dengan benar. Artinya, akuntan di semua lini dan seksi harus melakukan fungsi ini. Software akuntansi belum mampu mengambil-alih fungsi ini.

4. Fungsi Evaluasi
Fungsi validasi sehari-hari dan fungsi analisa secara berkala, masih perlu pengawasan untuk memastikan kedua fungsi ini telah berjalan secara efektif dan konsisten—sehingga laporan keuangan yang dihasilkan benar-benar bebas dari “salah saji bersifat material” (material misstatement).
Fungsi evaluasi ini dilakukan oleh akuntan lainnya, yakni internal dan external auditors, melalui proses AUDIT.

Khususnya oleh auditor internal, proses evaluasi tidak hanya dilakukan pada transaksi dan laporan keuangan yang dihasilkan saja, melainkan juga pada system—termasuk prosedur dan software akuntansi—yang digunakan untuk mengolah data transkasi dan menyusun laporan keuangan.
Fungsi pengawasan inipun tidak bisa dilakukan oleh software akuntansi. Pun menggunakan software (khusus audit) sebagai tools, analisa dan judgement yang dilibatkan tetap oleh akuntannya.

5. Fungsi Rekomendasi

Camkan baik-baik:
Validasi, Analisa, Rekonsiliasi dan Evaluasi (termasuk audit internal atau external) TAK ADA GUNANYA jika tidak menghasilkan rekomendasi.

Mengapa?

Karena tidak ada kayu yang bebas kutu, tidak ada selokan bebas eksim, tak ada gading yang tak retak, TIDAK ADA SYSTEM YANG SEMPURNA. Dan jika fungsi-fungsi tersebut telah dilaksanakan secara sungguh-sungguh, maka mustahil tidak menemukan masalah, tidak mungkin tidak menemukan hal-hal yang masih perlu disempurnakan.

Tujuan utama dari fungsi-fungsi tersebut, disamping mencegah juga untuk menemukan ketidaksempurnaan dan celah kelemahan (loop holes), untuk diperbaiki, dikoreksi, direvisi, kalau perlu dibongkar (overhaul) lalu diganti seluruhnya dengan yang lebih baik.

Misalnya:
•    Hasil validasi, analisa, rekonsiliasi, dan evaluasi akun Kas menemukan salah pengukuran atau pengakuan atau pelaporan atau ketiganya. Atas temuan ini harus dibuatkan rekomendasi apakah perlu reversal, adjustment, atau correction entry?
•    Hasil validasi, analisa, rekonsiliasi, dan evaluasi akun Utang Dagang menemukan adanya ketidakberesan, misalnya ada vendor yang bolak-balik mengalami retur barang dalam frekwensi yang tak wajar. Setelah diinvestigasi ternyata memang kualitas barang yang diserahkan kerap tidak memenuhi standar yang diminta. Temuan ini harus dituangkan dalam rekomendasi; mau diapakan ini vendor? Apakah masih bisa diajak bekerjasama?
•    Hasil validasi, analisa, rekonsiliasi, dan evaluasi akun Fixed Asset menemukan adanya pembelian mesin yang tidak melalui prosedur pembelian yang benar, tidak dilengkapi dengan penawaran harga (quotation) yang wajar dan tanpa PO terotorisasi. Akuntan harus mencari tahu mengapa itu terjadi dan merekomendasikan kepada atasan (controller atau CFO) tindakan apa yang diperlukan agar hal itu bisa dikoreksi.
•    Hasil validasi, analisa, rekonsiliasi, dan evaluasi PPN menemukan begitu banyak Faktur Pajak Masukan yang tidak terlaporkan di periode berikutnya, setelah ditelusuri ternyata banyak vendor yang telat menerbitkan faktur, maka perlu rekomendasi kepada pihak atasan supaya duduk bersama dengan vendor untuk menertibkan hal itu. Mungkin juga perlu mengusulkan system/prosedur agar tax accountant bisa menangkap hal serupa lebih dini, ke depannya.
•    Hasil validasi, analisa, rekonsiliasi, dan evaluasi di wilayah costing menemukan adanya ketidakberesan pada proses pengerjaan suatu sparepart, sehingga cost yang timbul menjadi bengkak. Tidak cukup hanya menemukan saja, akuntan harus bertindak untuk MENGKOMUNIKASIKAN ketidakberesan tersebut dengan line-manager yang ada di sana dan ikut memberikan rekomendasi untuk melakukan koreksi terhada ketidakberesan tersebut.
•    Dan lain sebagainya.

6. Fungsi Perbaikan (Revisi dan Koreksi)
Fungsi rekomendasi hanya akan efektif bila ada tindak lanjut berupa PERBAIKAN.
Untuk kesalahan pengukuran, pengakuan dan pelaporan DIPERBAIKI entah dengan jurnal penyesuaian (adjustment entry) atau jurnal koreksi (correction entry). Akuntan bertanggungjawab untuk memastikan jurnal yang diperlukan sudah benar-benar diinput, dan hasil perbaikan benar-benar telah terrefleksi dalam laporan keuangan.

Rekomendasi di luar proses akuntansi dan pelaporan keuangan—yang menyangkut operasional bisnis misalnya—tentu harus ada follow up nya juga.

Betul. Akuntan tidak memiliki kewenangan untuk mencampuri urusan operasional, Namun harus siap jika diminta oleh manajemen untuk memberikan asistensi terkait dengan upaya perbaikan yang dilakukan, tentunya dari aspek akuntansi dan keuangan—misalnya ikut terlibat dalam merancang ulang suatu prosedur (SOP).

Begitu terus bersiklus dari waktu-ke-waktu, mengikuti siklus akuntansi dan seiring dengan perputaran operasional perusahaan.
Itulah fungsi utama akuntan di dalam lingkungan binis—terlepas apakah ada software akuntansi atau tidak. Selanjutnya mari kita tanya diri kita masing-masing:

“Sudahkah fungsi-fungsi itu kita jalankan secara efektif dan konsisten, selama ini?”
Jika belum, ada baiknya jika mulai sekarang dipikirkan bagimana caranya agar fungsi-fungsi itu bisa dilaksanakan ke depannya.

Sebelum ada software akuntansi, keuangan dan pajak, di masa lalu, mungkin masih ada ‘excuse’ jika fungsi-fungsi itu belum bisa dilaksanakan, karena tertindih oleh urusan jurnal-menjurnal dan menyusun laporan keuangan secara manual.

Namun setelah begitu banyak tools yang tersedia untuk mempercepat proses pekerjaan—dengan software akuntansi keuangan dan pajak seperti saat ini—mestinya sudah tidak ada lagi ruang untuk mengatakan “tidak sempat”. Harus bisa.

Mengasah dan Meningkatkan Kemampuan Akuntan
Lingkungan bisnis terus berkembang, termasuk teknologi dalam bentuk software akuntansi. Perkembangan lingkungan bisnis kerap menuntut skill, cara pandang dan sikap mental yang juga berkembang.
Jika tidak mau hanya jadi penonton di pinggir lapangan, akuntan tak punya pilihan selain mengikuti perkembangan itu dengan selalu meningkatkan skill dan pemahaman mengenai teknis pekerjaan akuntansi keuangan dan pajak yang dihadapi.

Salah satu cara efektif akuntan untuk meningkatkan kemampuan adalah dengan mengikuti workshop-worskshop dan seminar-seminar yang membahas situasi terkini di seputaran profesi akuntan. Untungnya, ada banyak banyak penyelenggara yang rutin menggelar workshop dan seminar akuntansi, salah satunya adalah Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).

Namun demikian, tidak semua akuntan punya cukup waktu untuk mengikuti workshop dan seminar, karena padatnya aktivitas pekerjaan yang dijalankan setiap hari.

Untuk mereka yang tak punya waktu untuk mengikuti workshop atau seminar, tentunya masih bisa mengasah dan kemampuan dengan belajar sendiri. Salahsatu cara yang selalu saya anjurkan adalah “learn as you go”, yakni dengan:

•    Sungguh-sungguh memperhatikan proses pekerjaan yang dijalankan sehari-hari—tidak sekedar menjalankan pekerjaan, melainkan mengambil pelajaran dari setiap proses yang dijalankan.

•    Perhatikan dengan seksama ketika atasan/senior memberi penjelasan. Perhatikan bagaimana cara mereka menjalankan dan menyelesaikan suatu kasus. Perhatikan piranti/alat apa yang digunakan untuk mempercepat pekerjaannya. Mereka adalah guru/dosen setelah keluar dari bangku kuliah.

•    Bertanya kepada yang lebih tahu atau lebih berpengalaman—tidak malu/malas untuk bertanya. Salahsatu ciri pembelajar yang baik adalah banyak bertanya, tidak takut dianggap kurang bodoh.

•    Berada dan bergaul di lingkungan yang sesuai—sering ngumpul dan ngobrol sesama akuntan. Mungkin ada banyak hal yang bisa diperoleh dari hasil sharing dengan sesama orang akuntansi, keuangan dan pajak.


Di luar pendekatan “learn as you go,” berikut adalah hal-hal yang layak untuk dilakukan untuk mengasah sekaligus meningkat kemampuan bagi para akuntan:
1. Update Standar Akuntansi Keuangan – Standar Akuntansi Keuangan terus berubah mengikuti perubahan lingkungan bisnis. Jangan pernah ketinggalan dalam mengikuti perubahan-perubahan tersebut—bisa dengan membaca buku-buku akuntansi terbaru atau membaca sumber online yang kompeten. Sumber utama yang tak boleh luput adalah websitenya IAI, termasuk kultwitnya di Twitter.

2. Update Standar dan Teknik Audit – Khususnya yang berprofesi sebagai auditor, mengekuti perkembangan standar Audit vital. Bukan hanya standar audit, melainkan juga teknik-teknik audit yang juga terus berkembang.

3. Update Kasus Akuntansi dan Audit – Disamping perkembangan lingkungan bisnis, perubahan standar—baik akuntansi keuangan maupun audit—banyak dipicu oleh kasus-kasus yang terjadi di lapangan. Mengetahui kasus-kasus yang muncul ke permukaan—apalagi jika dibahas dengan rekan sejawat—sangat bagus untuk mengasah kemampuan sekaligus mengupdate pemahaman teknis akuntansi dan audit.

4. Update Perpajakan – Tak kalah pentingnya bagi akuntan, selain akuntansi keuangan dan audit adalah perpajakan. Undang-undang dan Peraturan Pajak juga mengalami perubahan dari waktu-ke-waktu tentu dengan maksud yang sama, yakni mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis (dan mungkin politik). Sumber yang paling bagus untuk update masalah perpajakan adalah websitenya Ditjen Pajak. Untuk efektifnya, selalu sempatkan untuk mengunduh “Peraturan Terbaru” (entah itu berupa Kepmenkeu atau SE Dirjen Pajak) setiap kali mengunjungi websitenya DJP. Jika mau lebih lanjut, ikuti juga perkembangan litigasi (pengadilan pajak), baca risalah-risalah sidang beserta putusannnya. Belajar dari kasus-kasus perpajakan faktual akan sangat memutakhirkan pemahaman sekaligus kemampuan di bidang perpajakan.

5. Update Teknologi – Ini juga tak kalah pentingnya. Begitu banyak software akuntansi keuangan dan pajak tersedia saat ini. Kalau memungkinkan, usahakan untuk mampu mengoperasikan beberapa diantaranya. Pelajari dan dalami sampai ke fitur-fitur detailnya—sehingga tahu persis hubungan suatu proses transaksi dengan transaksi lainnya, dari aspek teknologi/software. Dengan demikian, secara tak langsung memperoleh dua macam pembelajaran, yakni teknis akuntansi dan sistim informasi akuntansi, secara sekaligus.

Sumber: http://jurnalakuntansikeuangan.com/2013/07/apa-fungsi-akuntan-di-tengah-maraknya-software-akuntansi/

Wednesday, August 6, 2014

Bodybuilding Diet for Women


Though women bodybuilding seems to be a much hyped sport, achieving a well toned body is no easy job. Besides following bodybuilding workouts for women, they also need to concentrate on their diet. Women cannot gain muscles simply by performing weight training exercises. An effective diet plan should also be incorporated in bodybuilding programs for women in order to get the desired result.

Bodybuilding Diet for Women

Bodybuilding that involves gaining muscles and strength, cannot be achieved without a proper diet. Daily calorie intake of a bodybuilding diet should also be monitored as excess calorie consumed will get converted into fat. Also, women, due to their anatomy, tend to store more fat than men. Therefore, the diet should be low in fat and cholesterol.

As we all know, muscles consists of proteins, so it is very important to have a high protein diet. To gain extra muscles, intake of proteins in sufficient amounts is essential. Proteins play a crucial role, not only to gain muscles, but also to repair damaged muscle tissues that may occur during exercise.

Diet Plan

A diet for women must be rich in healthy foods and there is no place for junk foods. Keep in mind, having 2 meals daily will certainly not fulfill bodybuilding nutrition. As women need to perform heavy weight training exercises to build muscles, adequate supply of nutrients is necessary from time to time. However, this is not possible by simply taking 2 meals. Instead, having 5-6 meals, each meal containing the right combination of high quality proteins and carbohydrates, can surely assist a woman's bodybuilding goals. Firstly, carbohydrate intake should decrease gradually as the day progresses , whereas the amount of proteins in each meal should remain constant as they are crucial to stimulate muscle growth.

Diet Structure

As aforementioned, bodybuilders need to follow a balanced diet that is composed of 5-6 meals per day. This diet format is important to satisfy the increased energy needs of the body. A rigorous training routine for muscle-building requires higher calorie intake, which can be achieved by following a diet rich in carbohydrates and healthy proteins. Breakfast, lunch, and dinner should include these nutrients in appropriate proportions. A detailed structure of pre-contest bodybuilding diet for women is given below:

Breakfast: Eggs, being a rich protein source can be included in the breakfast. Egg whites, and fruits for carbohydrates can be ideal for breakfast. Women can also eat whole wheat toast bread and a slice of cheese (low-fat), for breakfast. Fish or broiled chicken are also a good choice for breakfast, as these foods are high in proteins.

Lunch: A lower fat lunch is important but make sure it is packed with proteins. Tuna fish is certainly preferred by many women bodybuilders during lunch. A tuna sandwich made from wheat bread can definitely serve the purpose. Tomato and lettuce slices, along with low-fat yogurt, can also be eaten during lunch.

Dinner: As proteins are an integral part of a bodybuilding diet, women can have salmon or broiled chicken during lunch. Ensure that the chicken is not baked or fried. Salmon, also referred to as the perfect bodybuilding food, provides high protein quality. Having 5-6 pieces of salmon, supplemented by fresh steamed vegetables or baked potato can be an ideal combination for lunch.

The other 2-3 meals should consists of fruits and cheese. Protein shakes (bodybuilding supplements) in between meals( especially after a workout) are popular choice for bodybuilders. Drinking sufficient water can have a positive effect on bodybuilding as well. Women serious about bodybuilding need to consume 8-10 glasses of water daily to stay well hydrated.

Although bodybuilding diets are high in protein, women need to consume lean protein that can be obtained from eggs, broiled chicken, or fish. Also, protein consumption has to between 0.8-1.0 gm of protein, per pound a woman weighs. Including vegetables and fruits in every meal is equally important for sufficient intake of carbohydrates and to increase energy levels. Diets for women bodybuilders should never contain carbonated beverages. Instead, water and green tea can be a good option to enhance fluid intake.

Bodybuilding diets work only when they contain proteins and carbohydrates in appropriate amounts. Also, besides diet, proper bodybuilding diet, join a weight training program to promote muscle growth.

  • How to Create a Bodybuilding Diet Plan for Women 3FC

    www.3fatchicks.com/how-to-create-a-bodybuilding-diet-plan-for-women
    In bodybuilding, nutrition is just as important as exercise, and the body building diet for women is going to be different than that of men. Here are a few
  • Bodybuilding Diet For Women LIVESTRONG.COM

    www.livestrong.com Fitness Bodybuilding Bodybuilding Diet
    3/18/2011 Bodybuilding Diet for Women. You've spent countless hours working in the gym to build a better body, and for some reason, you aren't making the progress ...
  • Bodybuilding.com - A Meal Plan For Women & 3 Detailed Healthy Recipes!

    www.bodybuilding.com/fun/healthy_recipes_women.htm
    Nutrition and Diet Tips; ... A Meal Plan For Women. Wake Up: Morning Cardio. ... Bodybuilding.com, 2026 S Silverstone Way, Meridian, ...
  • Bodybuilding.com - Women's Fitness & Health Articles ...

    www.bodybuilding.com/fun/women.htm
    Bodybuilding.com has the best FREE women's fitness articles and training guides written by fitness industry ... alleviated the symptoms with a gluten-free diet, ...
  • Bodybuilding Nutrition - Sample Bodybuilding Diet, Page 2

    bodybuilding.about.com/od/nutritionbasics/a/samplediet_2.htm
    Sample Bodybuilding Diet For Women Meal 1 (7 AM) 1/2 cup of dry oats mixed with water 1/2 cup of egg beaters Meal 2 (9 AM) 1/2 meal replacement packet mixed with water or
  • Women's Bodybuilding Diet LIVESTRONG.COM

    www.livestrong.com Fitness Bodybuilding Bodybuilding Diet
    2/1/2010 Women's Bodybuilding Diet. For women who body build, poor nutrition is a mistake they cannot afford to make. While following a good diet is important for ...
  • Bodybuilding Diet & Nutrition Plans for Women eHow

    www.ehow.com Health Diet & Nutrition Nutrition
    Although females interested in bodybuilding and strength training are somewhat of a rarity, the good news is that they need not follow a nutritional approach that is ...
  • Bodybuilding Diet for Women - Buzzle

    www.buzzle.com/articles/bodybuilding-diet-for-women.html
    9/29/2011 The following article describes exactly what nutrients have to be included in bodybuilding diet for women...
  • Women's Bodybuilding Training - Lose Fat With Pauline's ...

    bodybuilding.about.com/od/womensfitnesstopics/a/womenfatloss.htm
    In this article, Bodybuilding Fat Loss Tips for Women, ... The Importance of Fats and Basic Bodybuilding Diet Rules for Fat Loss; Bodybuilding Diet Advice ...
  • Bodybuilding - Female Cutting Diet - Buy Viagra Online. Cheap ...

    www.sizematters.com.au/.../26000-bodybuilding-female-cutting-diet.html
    Ok - can ANYONE help with some ideas for a good 'cutting' diet for women. This is my first comp - bodybuilding/physique. Im currently 60kg's (have
  • Bodybuilding - Body Building Diets for Women Video

    video.about.com/bodybuilding/Body-Building-Diets-for-Women.htm
    Learn about proper body building diets for women from a natural bodybuilding competitor featured in this helpful video.
  • Female Bodybuilder Diet Female Body Building Diet

    bodybuilding4fitness.com/female-bodybuilding-diet.html
    Build Muscle with a Good Female Bodybuilder Diet The Female Body Building Diet. If you are a woman working hard in the gym trying to figure out why your body is not ...
  • Bodybuilding Diets For Women - EzineArticles Submission - Submit ...

    ezinearticles.com/?Bodybuilding-Diets-For-Women&id=1362534
    7/28/2008 I'm going to share some bodybuilding diets for women. I've been doing this for a few years now and there is a lot to learn. Bodybuilding isn't easy for ...
  • Bodybuilding Diet For Women - EzineArticles Submission - Submit ...

    ezinearticles.com/?Bodybuilding-Diet-For-Women&id=1154553
    5/5/2008 Finding a bodybuilding diet for women can be a hard task. Most of the information out there is designed for the male population and the male body. As women ...
  • Women Bodybuilders Diet Plan Extreme Fat Loss Diet

    xtremefatlossnow.org/women-bodybuilders-diet-plan
    A lot of females are experiencing difficulties choosing a women bodybuilders diet plan that can be suited for a womans body. Womens bodybuilding is an extreme ...
  • Woman Bodybuilding - exercises, fitness, diet and health for females!

    www.bodybuildingforyou.com/WomenBodybuilding.htm
    Get information on womens bodybuilding, female fitness, womens nutrition, diet, and health here.
  • Bodybuilding Diet - How to Develop a Bodybuilding Diet - Fix Your ...

    weighttraining.about.com/od/nutritionforweights/a/muscle_diet.htm
    4/21/2010 Guidelines and RDIs usually include slightly modified recommendations for men and women, ... In this article were emphasizing bodybuilding diet and ...
  • Figure Competition Diet Female Bodybuilding Diet

    theelitephysique.com
    PROVEN Figure Competition Diet And Female Bodybuilding Diet Strategies To Build A Head-Turning, Awarding Winning Physique.
  • Bodybuilding Diet For Women - Bodybuilding Eating Plan For Women ...

    www.bodybuildingestore.com/bodybuilding-diet-for-women
    Bodybuilding requires a systematic adherence to required diet accompanied with workouts. Both men and women can indulge in bodybuilding but proper guidance
  • How to Start Bodybuilding for Women eHow

    www.ehow.com Sports & Fitness Fitness Weight TrainingBy Andrea Chrysanthou
    Aside from overhauling their diet, women who want to start bodybuilding also have to train consistently with heavy weights. Other People Are Reading. Beginning ...

Friday, May 23, 2014

kulit bayi perlu dijaga agar sehat dan senantiasa segar

Baby Skin Care



Kulit bayi amat peka dan tipis, mudah kering, mudah lembab terutama di bagian pantat yang sehari-hari menggunakan popok/ berkeringat. Untuk itu kulit bayi perlu dijaga agar sehat dan senantiasa segar.

  1. Ganti popok bayi setiap kali basah. Bersihkan kulit bayi dari sisa urin atau feses dengan seksama. Gunakan kapas atau tisu basah kemudian keringkan.
  2. Gunakan baby oil untuk melembutkan dan membuang kotoran yang menggumpal dan yang kering. Baby oil juga bisa untuk menghilangkan kerak kulit kepala.
  3. Keringkan tubuh bayi secara seksama setelah mandi terutama pada lipatan kulit.
  4. Gunakan baby lotion untuk menjaga kelembaban dan kelembutan kulitnya sehingga mengurangi resiko kulit kering dan iritasi. Gunakan setiap hari sehabis mandi di seluruh tubuhnya.
  5. Gunakan bedak untuk menjaga kesegaran kulit. Bedak juga berfungsi mencegah biang keringat dan iritasi. Gunakan setiap habis mandi di daerah dada, punggung, leher dan daerah lipatan. Hindarikan bedak dari kontak dengan mata dan terhirup oleh bayi.
  6. Gunakan baby cream untuk mencegah dan meringankan ruam popok/ diaper rash. Gunakan setiap habis mandi dan sebelum menggunakan popok, terutama pada daerah yang terkontak dengan urin dan feses.

Friday, March 28, 2014

Read it - but take an Aspirin first

Do you know what? Take two.

From Sameh Naiem Fouad.


Copyright: Content on this web site, such as text, graphics, logos, button icons and images is the property of http://simplyjews.blogspot.com
The selection, arrangement, and presentation of all materials on this web site is the property of http://www.fergco.co

Thursday, March 27, 2014

Video intimo de Neymar e Bruna Marquezine

Is not to be found here, with all its consequences. However, another pair of lovebirds definitely is:

Jackdaw -

Enjoy and relax
Copyright: Content on this web site, such as text, graphics, logos, button icons and images is the property of http://simplyjews.blogspot.com
The selection, arrangement, and presentation of all materials on this web site is the property of http://www.fergco.co

Wednesday, March 26, 2014

Why dozens of ethnic Somalis in Scandinavia are embracing jihad - indeed?

The CNN article that asks that question is pretty mealy-mouthed, as expected. The usual litany of several cases, when young Norwegians of Somali extraction decided, seemingly inexplicably, to turn to violent ways of Jihad and went to Somalia or other hot spots to fight for various jihadist outfits, doesn't carry with it any attempts to explain the phenomenon. It carries, though, some mandatory politically correct sentences like:
Most have been grateful for sanctuary but a very small minority have become radicalized, especially among those who came to Europe as children.
It is like the cold air of the Northern Europe carries with it some Islamist bug that preys on youngsters. Or some such inane Sci-Fi scenario. Not a word about the people who do the brainwashing, other people who finance it, who provide the necessary contacts and means to travel to the training/brainwashing camps. It is like some intricate set of taboos infests the media in all that concerns the spread of Islamism in Europe.

So all you get after reading such piece of mushy writing is a question: why does anyone bother to publish it at all?

The only benefit of publishing it so far for me was a comment by a (seemingly) Norwegian commenter who, at least, feels bad about the situation:
As a Norwegian, this article really aggravates me. Not only do we shoulder an economic burden by agreeing to accept asylum seekers, we also take on a great social burden as they assimilate to different degrees. There is of course responsibility to be held by the host country in helping Somalis and other asylum seekers integrate, but this responsibility is largely accepted by Norwegians. We do not expect perfect assimilation and have for a long time been promoting tolerance of cultural and social differences. Given that we are doing 'our best', taking on a burden we do not have to take on, and providing a better life than they could have in their war-torn states - I find it appalling that these same people we are helping are using the more fortunate circumstances we provide as a base to plot terrorist attacks against us. It is simply inhuman and inexcusable.

Who do they think they are? When their country fell apart, who accepted them? If their family had not been allowed in to Norway, would the Quran have provided them with food and shelter? When they fly to Yemen and 'broker weapons deals', who do they think put them in the position to purchase a plane ticket?
Good questions all. As for the last sentence of the article:
But Scandinavia's intelligence services remain concerned about a terror pipeline to, and from, east Africa.
I would suggest that Scandinavia's intelligence services take the finger out and start looking closer to their homes. A good part of the answer is at home, gentlemen. Cause the worm is in the apple and not skulking around it, as you may suspect all that time.
Copyright: Content on this web site, such as text, graphics, logos, button icons and images is the property of http://simplyjews.blogspot.com
The selection, arrangement, and presentation of all materials on this web site is the property of http://www.fergco.co

Watchers Council Nominations Putins Winter Olympics Edition

Council Submissions

Honorable Mentions

Non-Council Submissions


Copyright: Content on this web site, such as text, graphics, logos, button icons and images is the property of http://simplyjews.blogspot.com
The selection, arrangement, and presentation of all materials on this web site is the property of http://www.fergco.co